Me starting to like this baby T_T he's so cute
I would lay my life down for this Green Baby to have a good day
I would die in 3 months if this thing happening to me because i would be boring af
Lin Beifong is the Batman of her universe. No arguments.
okay that's hella fun
starting a new picrew chain
tysm for the tag @friskynotebook my beloved 🥹🫶🏼🥰
no-pressure tags: @vellichormybeloved @lavenderursa @kyberkenobi @princessxkenobi @bisexualblckcanary @entropicquilibriumofchaos @stargirlfics @louisfriend-ironsulfide @orangebetel @marias-wonderland and anyone else who wants to play!!
Ayat itu singkat, hanya satu hembusan napas saja untuk membacanya; tapi maknanya dalam dan meringkas banyak hal, "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya." (QS 80:24)
Pernah mentadabburi bagaimana jauhnya proses makanan itu hingga sampai di hadapan kita?
Ikan yang beberapa hari lalu masih berenang-renang di lautan lepas, sayuran yang sebelumnya masih menyatu di kebun ranum entah pegunungan mana.
Dan itu semua, sampai ke hadapan kita dan siap disantap. Prosesnya, jalannya, lika-liku rezeki itu hingga sampai pada kita; memesona.
Ibnu Katsir menguraikan dengan tadabbur yang mendalam, dalam makanan itu, "ada bukti: Allah Mahakuasa menumbuhkan tanaman dari tanah yang hitam, maka Dia pun Mahakuasa membangkitkan jasad yang tadinya telah jadi tanah usang dan debu yang berserakan"
masyaAllah...
Suatu hari Rasul pernah bertanya pada seorang sahabat, Adh Dhahhak bin Sufyan namanya, "wahai Dhahhak, apa yang suka kau makan?"
"Aku suka daging dan susu", jawab sahabat itu. Rasul bertanya lagi, "lalu, pada akhirnya makanan itu jadi apa?"
"Ia, akan jadi sesuatu yang engkau pun telah tahu, wahai Rasul...", Jawab Dhahhak dengan sopan.
Ini tanya jawab tentang makanan. Tapi uraian Rasul begitu dalam setelahnya, "Sesungguhnya, Allah menggambarkan dunia ini adalah seperti apa yang keluar dari tubuh Bani Adam..."
Manisnya, asinnya, pahitnya, getirnya; pada akhirnya akan berakhir jadi "sesuatu yang engkau pun tahu."
Dunia pun begitu, kan? Kayanya, kurangnya, tinggi kedudukannya, mapan dan bangkrutnya, kuat dan lemahnya: semua berakhir di liang lahat.
The insanely stupid arguments I get for being Israel-
Go back to where to came from- I’m living in my homeland. You go back to where you come from.
Your oppressing so just go die- so are you saying every American person should die because America has oppressed Africans, and Native Americans- yet you only say Israelis should die.
Ceasefire now- once the hostages are home, seems you don’t care about them but we do. Hamas has broken every ceasefire in the past, so no we won’t do it on their terms, we’ll do it once we get our people back.
Children are dying- rockets are falling on Israel and you don’t care. If you wanted to help the children you would force hamas to let them go to a safe space, but instead you allow Hamas to use their people as human shields to justify this war.
Israelis are white- most Israelis are from the Middle East, whether they are from Iran, Yemen, they are Druz, Bedouin etc. they are Ethiopian Jews , Moroccan Jews. Also European Jews aren’t white, not by European standards. As of now, Jews are the minority that revives the most hatred in the United States.
A lot of Palestinians don’t want a two state solution, they want to kill all Israelis and you don’t criticize them. You let them take down posters of innocent civilians, you let them cheer on our deaths. You let them attack Jewish people- and yet you call yourselves progressive.